Mungkin udah ratusan kali saya bermain bola, tapi baru kali ini saya bermain bola ada yang buang angin dilapangan. Dugaan saya ini bukanlah tidak berdalih, pasalnya aromanya sangat menusuk. Dan saya sangat yakin kalo itu adalah tumpukan Nitrogen yang terakumulasi dalam perut yang kemudian terlepas pada saat bermain bola tadi.
Coba bayangkan betapa luasnya lapangan bola tapi kok masih tercium juga baunya yah. Saya yakin sekali kalo aroma yang saya cium dilapangan tadi sore itu adalah angin yang dibuang. Atau paling tidak adalah angin yang sengaja dibuang oleh oknum pemain. Kalo angin-angin yang kebanyakan aromanya tidak seheboh ini.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa dalam kondisi ruang luas seperti lapangan bola tersebut “angin” tersebut tidak mudah ditelan udarA. Padahal dalam teori dikatakan bahawa Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar & konsentrasinya berkurang. Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik, berarti mengalami pengenceran di udara & hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau anda kentut di ruang sempit, seperti lift, mobil, konsentrasinya lebih banyak, sehingga baunya akan tinggal dalam waktu
lama sampai akhirnya diserap dinding.
Apakah mungkin konsentrasi “angin” tersebut memang lagi banyak. Atau mungkin sebelum bermain sang pemain ini mengkomsumsi kacang-kacangan yang sangat banyak jumlah nya. Wallahu alam… ketimbang saya pusing memikirkan kentut tadi, yang jelasnya gawang saya ngak kebobolan tadi sore….