Bagaimana Cara Membuat Pelaporan SPT Masa PPN melalui web efaktur aplikasi efaktur 3.0
1. langkah pertama : Setting Sertifikat
agar bisa mengakses layanan pelaporan PPN pada web efaktur silahkan lakukan setting sertitikat elektronik pada aplikasi browser anda (chrome, mozilla, opera, explorer dll) terlebih dahulu.
namun jika browser anda sudah terpasang sertifikat efaktur sebelumnya, silahkan lanjut ke langkah 2.
2. langkah kedua : login ke web-efaktur.pajak.go.id
silahkan klik situs web-efaktur.pajak.go.id
1. pilih NPWP anda
2. masukkan password PKP anda
3. langkah ketiga :Posting SPT
1. klik Administrasi SPT
2. Monitoring SPT
3. Posting
4. Pilih Tahun
5. Pilih Masa
6. Submit
4. langkah keempat : Mengisi Data Lampiran AB (Jika data nihil silahkan di skip )
pada pelaporan versi web ini data keluaran dan masukan yang telah berhasil diupload pada aplikasi efaktur 3.0 secara otomatis akan muncul dalam spt web ini sehingga anda tidak perlu input lagi, cukup lakukan croscek apakah telah sesuai nilainya dengan yang di aplikasi.
selanjutnya melakukan input data pada Lampiran AB :
1. mengisi jumlah pengerahan bkp/jkp yang digunggung (jika tidak ada skip saja)
2. mengisi kompensasi pajak masukan masa sebelumnya (jika tidak ada skip saja)
3. centang pernyataan
4. submit
5. Langkah kelima : Mengisi SSP NTPN (jika nihil skip saja)
jika SPT kurang bayar :
silahkan isi data pembayaran pada kolom Induk huruf G seperti ilustrasi berikut :
6. Langkah ke enam : Centang Pernyataan
7. Langkah Ketujuh : Isi Tanggal dan Nama Penandatangan
isi data kelengkapan SPT : nama penandatangan dan jabatanya
kemudian SIMPAN
8. Langkah Kedelapan : Kirim SPT Masa PPN
setelah mengisi seluruh data dan kelengkapannya, silahkan kembali klik HOME > MONITORING SPT, tampilkan SPT kemudian pada kolom keterangan klik LAPOR SPT
SPT yang berhasil terkirim akan terlihat status pelaporannya SUKSES. Bukti Penerimaan SUrat dapat di lihat
Contoh SPT PPN Sudah Lapor
ini contoh SPT yang telah berhasil dilaporkan lewat web, anda bisa lihat Status = Sukses Lapor
Bagaimana pelaporan SPT Masa PPN bila transaksi dgn instansi bersumber dana APBN, karena biasanya dana yg masuk ke instansi sudah dipotong pajak dari pusat, sehingga instansi yang bersangkutan tidak lagi melakukan pemotongnan pajak, sehingga BPN tidak ada yang berakibat tidak adanya NTPN.
ReplyDeletemohon penjelasannya.
Untuk transaksi dgn instansi pemerintah silahkan bapak menerbitkan faktur dengan kode 020....
Deletefaktur tersebut tidak perlu lagi input NTPN...
Kami konsultan mau membuka kantor cabang karena ada peraturan walikota yg mewajibkan NPWP daerah/tempat proyek bila ada proyek /pekerjaan di daerah tsb
ReplyDeleteYang ingin kami tanyakan utk pengeluarkan faktur utk cabang apakah bisa yang mengeluarkannya tetap kantor pusat ?
Bila bisa bagaimanakah caranya karena efakturnya terdaftar atas NPWP kantor pusat dan alamatnya juga alamat kantor pusat ?
atau apakah kantor cabang harus di PKP kan dan hrs membuat faktur sendiri ??
Terima kasih.
Untuk memudahkan administrasi PPN bapak bisa menggunakan mekanisme "Pemusatan PPN Terutang". Dengan itu Bapak bisa menunjuk kantor pusat nya sebagai tempat Terutang PPN, sehingga penerbitan faktur dilakukan di satu tempat meski pekerjaan dilakukan di cabang.
DeleteCaranya yaitu mengirim surat pemberitahuan pemusatan tempat PPN Terutang ke DJP... (detailnya bapak bisa baca2 PER-11/PJ/2020)
namun jika bapak ingin cabang juga mengeluarkan faktur maka silahkan mengajukan permohonan PKP di cabang...
#cmiiw
Terimakasih atas penjelasannya pak,
DeleteAda 1 lagi yang kami ingin tanyakan apabila menggunakan mekanisme "Pemusatan PPN Terutang" dengan Kantor pusat sebagai penerbit faktur,.
Apabila pakerjaan ada di kantor Cabang , dalam fakturnya nanti NPWP dan Alamat apakah tetap NPWP & alamat kantor pusat atau bisa disetting jadi NPWP dan alamat kantor cabang ?
demikian pertanyaan kami, atas penjelasannya kami ucapkan terimakasih
Identitas yang tertera nanti di efaktur (pemusatan) adalah NPWP pusat... bukan cabang...
Delete#cmiiw
Kenapa cetak SPT dari Web Efaktur ga bisa y kak?apa tetap harus dari Aplikasi Efakturnya?
ReplyDeleteiya betul sekali kak..saat ini web-efaktur belum mengakomodir cetak lampiran SPT...untuk cetak lampiran silahkan menggunakan aplikasi efaktur...
DeleteSama dengan kejadian P'Agus, dimana instansi daerah meminta faktur yg menggunakan NPWP daerah, sedangkan kami tidak punya cabang di daerah tersebut. Bagaimana solusinya kami di kantor pusat bisa membuat FP dgn NPWP cabang, tanpa harus diribetkan dgn laporan perpajakan karena NPWP cabang tsb. Terima kasih sebelumnya.
ReplyDeletemohon maaf saat ini belum ada solusi yg demikian Pak,... NPWP yg telah berstatus PKP baik (cabang/pusat) tidak bisa dipisahkan dari kewajiban/haknya, termasuk kewajiban pelaporan perpajakannya.
Deletedi efaktur yg lama kalo mau buat spt nihil kita buat database nihil, kalo di efaktur yg baru caranya gimana?
ReplyDeleteudah gak bisa...
Deletelalu caranya gimana mau lapor nihil dulu di web efaktur? sedangkan pembayaran belum bisa dilakukan karena belum ada dana. mohon pencerahannya jika kita ingin lapor nihil dulu biar gk kena denda
DeleteJika ada kurang bayar file lampiran pdf apa yg harus dilampirkan pak? Apakah sekarang tidak perlu scan lampiran SPT induk yg ditandatangan dan stempel?
ReplyDeletescan ttd stempel lampiran induk tidak perlu di upload lagi...bisa langsung kirim spt...
Deleteupload file ini hanya khusus bagi spt ppn yg disyaratkan saja dalam per-29/PJ/2015. #cmiiw
pelaporan ppn massa desember 2020, kenapa pas posting, di kolom massa tidak bisa di ubah ke massa 12. itu gimananya mohon bantuannya ?
ReplyDeleteKetik manual angkanya.. Jangan pakai kursor atas bawah...
Deletesudah di ketik manual pun tidak bisa, tertera di bawahnya tulisan merah massa pajak tidak boleh lebih dari 1.
Deletesudah bisa pak terimaksih
DeleteTetep tidak bisa ini pak...gimana solusinya ya??
DeleteKetik manual angkanya, gunakan tab untuk pindah kolom.. Atau trik nya pilih 2019 12 dulu, sebelum posting set kembali ke 2020.
DeleteSy jg kendala spt itu pak, sdh coba trik spt conto...tetep tdk bs pak, apa mungkin itu kendala di server yg sibuk
Deletehttps://www.wahyuddinrosi.com/2021/01/cara-mengatasi-masa-pajak-tidak-boleh.html
Deletesilahkan
Sore Pak, jika spt normal nya LB 500, kemudian buat spt pembetulan LB nya jadi 400, berarti kan ada KB 100. Jika kita tidak bayar, tapi menggunakan LB 400 untuk masa berikutnya itu caranya kolom "E. PPN kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan" di ganti jadi angka 0 ya ? sehingga di spt induk pembetulan, tdk ada angka PPN kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan ya ? terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteSore Pak, jika spt normal nya LB 500, kemudian buat spt pembetulan LB nya jadi 400, berarti kan ada KB 100. Jika kita tidak bayar, tapi menggunakan LB 400 untuk masa berikutnya itu caranya kolom "E. PPN kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan" di ganti jadi angka 0 ya ? sehingga di spt induk pembetulan, tdk ada angka PPN kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan ya ? terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteiya betul...nilai LB normal tidak perlu dipertahankan. cukup diisi angka 0 pada kolom E spt pembetulan.
Deletedengan catatan LB 500 spt normalnya belum di restitusi atau di kreditkan ke masa lainnya...cmiiw#