SEO atau Search Engine Optimization saat ini sedang naik daun karena dianggap bisa membantu bisnis mendapatkan calon pelanggan secara tertarget melalui website. Alhasil, banyak yang tertarik untuk belajar mendalami SEO, baik untuk bekerja maupun sebagai bisnis sampingan.
Nah, berikut merupakan beberapa poin yang bisa kamu jadikan sebagai pegangan, ketika ingin mendalami SEO secara serius. Jangan lupa, beli hosting dan domain murah juga sebelum belajar, karena bisa membantu kamu untuk praktek secara langsung.
Dasar-dasar SEO yang Perlu Diketahui
1.Mengenal Cara Kerja Mesin Pencari
2.Memahami Jenis-jenis Algoritma Google
3.Belajar Membuat Konten yang Bermanfaat
4.Link Building dan Strategi Public Relationship
Tools SEO yang Biasa Digunakan
Sebagai SEO Specialist, pekerjaan sehari-hari umumnya tidak bisa dilepaskan dari beberapa tools berikut ini. Nah, bagi kamu yang masih dalam tahap belajar, sebaiknya tidak perlu membeli banyak tools dulu, cukup pelajari dan kuasai tools di bawah ini.
- Google Search Console
Google Search Console atau dulu bernama Google Webmaster Tools, merupakan salah satu tools wajib bagi kamu yang ingin terjun ke dunia SEO.
Google sebagai perusahaan mesin pencari, memberikan akses secara gratis tools GSC kepada blogger atau web developer agar mereka bisa memaksimalkan performa website sesuai kebutuhan user.
Ada banyak sekali informasi serta menu yang bisa kamu eksplore di Google Search Console. Mulai dari statistik ranking pada keyword yang masuk ke website, kebutuhan index, mengetahui error yang terjadi di website, hingga melihat jumlah backlink yang masuk ke website.
GSC sangat powerfull untuk kebutuhan analisis dan optimasi, berbagai data ini juga bisa dipertanggung jawabkan karena berasal dari Google secara langsung.
- Google Analytics
Google Analytics adalah tools gratisan lainnya dari Google yang biasa digunakan untuk monitoring traffic. bERBEDA DARI google Search Console yang hanya berpedoman pada kebutuhan search engine secara organik, kamu bisa memantau seluruh traffic website yang masuk, melalui tools ini.
Selain itu, Google Analytics juga bisa kamu manfaatkan untuk menghitung efektivitas campaign yang sedang berjalan. Kamu bisa mengukur bounce rate sebagai parameter kualitas pengunjung, session duration sebagai indikator kualitas konten, dan masih banyak lainnya.
- Google Keyword Planner
Terakhir, ada Google Keyword Planner yang bisa kamu manfaatkan untuk keperluan riset keyword. Sejartinya, tools ini memang ditujukan untuk para advertiser yang ingin beriklan di Google Ads, namun kamu juga bisa memanfaatkan data yang ada untuk melakukan riset keyword ketika ingin menulis konten artikel atau landing page.
Data yang disajikan via halaman Google Keyword Planner meliputi rekomendasi keyword terkait, jumlah pencarian per bulan (search volume), tingkat persaingan, hingga nilai per klik yang biasa digunakan untuk keperluan BID iklan.
Tips Belajar SEO untuk Pemula
Perlu diketahui, ilmu SEO (Search Engine Optimization) bukanlah ilmu pasti seperti halnya matematika dimana 1+1 = 2. Pasalnya, variabel pengali dan hasil akan ditentukan berdasarkan tingkat persaingan, industri yang dijalankan, kondisi website, serta pengalaman eksekutor.
Jika kamu tertarik untuk belajar SEO, berikut merupakan beberapa tips yang bisa kamu jadikan sebagai rujukan.
1.Temukan Mentor yang Tepat
Menemukan mentor yang tepat adalah salah satu hal krusial di awal belajar SEO. Pasalnya, jika kamu punya mentor yang salah, orientasi ilmu yang akan didapatkan juga relatif sulit berubah.
Lantas, bagaimana cara mencari mentor yang tepat? Apakah ada kriteria tertentu untuk memilih mentor belajar SEO?
Sayangnya, saat ini cukup sulit membedakan mana mentor yang tepat untuk semua orang. Lagi-lagi, kamu harus memilih mentor sesuai kebutuhan dan target yang ingin dijalankan, karena resiko yang ditanggung akan berbeda-beda.
Sebagai contoh, jika kamu merupakan seorang blogger yang ingin belajar SEO untuk keperluan AdSense, maka tidak cocok ketika memilih mentor SEO dari kalangan praktisi yang sudah berkarir di perusahaan besar.
Kenapa begitu? Pasalnya, pola pikir praktisi SEO di perusahaan sudah jauh kedepan, mulai dari branding, melindungi nama baik brand, hingga memastikan bahwa traffic yang datang bisa dikonversi menjadi penjualan.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan para praktisi SEO personal, dimana target satu-satunya adalah mendapatkan uang dari AdSense. Alhasil, cara apapun akan dilakukan karena tidak perlu melindungi nama baik perusahaan, serta reputasi di masa depan.
2.Jangan Percaya 100 Persen
Bisa dibilang hampir semua ilmu SEO saat ini masih bias dan tidak ada landasan ilmiahnya. Berbagai strategi tersebut pada dasarnya diambil dari pengalaman serta rilis dari Google sebagai petunjuk yang harus dijalankan oleh blogger atau webmaster.
Jadi, jika kamu menemukan tutorial, trik atau ilmu baru, jangan langsung percaya 100 persen, sebaiknya lakukan uji coba dulu sebelum diterapkan ke website utama.
3.Lakukan Eksperimen Sendiri Sesuai Kebutuhan Website
Melakukan eksperimen serta trial error adalah makanan sehari-hari seorang SEO Specialist. Hal ini akan memberikan pengalaman, insight, serta wawasan yang nantinya bisa kamu gunakan untuk mengalahkan kompetitor di SERP.
Itulah dasar-dasar SEO yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Jangan lupa, belajar SEO harus disertai dengan praktek untuk menambah pengalaman, jadi jangan puas hanya dari materi zoom meeting atau latihan kerja kelompok saja.
Discussion about this post