Aqiqah ialah perayaan kelahiran balita ataupun walimah angkatan laut(AL) maulid selaku ciri syukur kepada Allah. Hukum aqiqah menurut jumhur ulama merupakan sunnah muakkadah ataupun sunnah yang sangat diutamakan
Perihal ini sesuai hadits Nabi SAW
.عَنْقَتَادَةَعَنْالْحَسَنِعَنْسَمُرَةَعَنْالنَّبِيِّصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَقَالَكُلُّغُلَامٍمُرْتَهَنٌبِعَقِيقَتِهِتُذْبَحُعَنْهُيَوْمَالسَّابِعِوَيُحْلَقُرَأْسُهُوَيُسَمَّى
Dalil Hadits tentang Maulid Nabi serta Perintah Bergembira dengan Kelahiran Rasulullah SAW dalam Alquran Dari Qatadah dari Angkatan laut(AL) Hasan dari Samrah dari Nabi shallallahu`alaihi wasallam, dia bersabda:” Tiap anak tergadai dengan aqiqahnya, hingga hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh( dari kelahirannya), dicukur rambutnya serta diberi nama.”( HR. Ibnu Majah)[ Nomor. 3165 Maktabatu Angkatan laut(AL) Ma`arif Riyadh] Shahih.
Penafsiran Aqiqah Direktur Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Fiqih Aqiqah( Persepektif Mazhab Syafiiy) menarangkan penafsiran aqiqah bagi Imam Abu Bakr al- Bakri ad- Dimyati( w. 1310 H) rahimahullah ialah Aqiqah secara bahasa maknanya merupakan rambut yang terdapat di kepala balita kala lahir. Ada pula secara sebutan aqiqah merupakan hewan yang disembelih buat si balita pada dikala rambut balita tersebut dipotong. Salah satu hikmah terdapatnya syariat aqiqah merupakan buat menampakkan rasa kegembiraaan, kenikmatan serta menyebarkan nasab.
Berikut Tata Metode Aqiqah cocok Sunnah beserta penjelasannya:
1. Memotong Hewan
Urut- urutan tata metode aqiqah terlebih dahulu dengan menyembelih ataupun memotong hewan akikah. Untuk pria 2 ekor kambing serta untuk anak wanita satu ekor yang persyaratannya sama dengan hewan kurban. Hewan aqiqah boleh dengan kambing, sapi ataupun unta. Tetapi biasanya Muslim di Indonesia mengenakan hewan kambing buat aqiqah. Para ulama madzhab Syafiiy mensunnahkan untuk yang mengaqiqahi anaknya buat turut dan muncul melihat proses penyembelihan hewan aqiqah. Untuk penjagal hewan( penyembelih hewan) buat membaca basmalah saat sebelum menyembelih aqiqah. Sehabis membaca basmallah, setelah itu membaca takbir( Allahu Akbar) serta disunnahkan pula membaca shalawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. E
2. Memasak Daging Aqiqah
Bila pada perayaan kurban, dagingnya disunnahkan buat disedekahkan saat sebelum dimasak. Sebaliknya pada aqiqah, dagingnya dimasak terlebih dahulu baru disedekahkan. Imam Nawawi dalam kitab al- Majmu’ Syarh al- Muhadzdzab mengatakan kebanyakan ulama syafiiyah berkata kalau disunnahkan jangan memberikan daging aqiqah yang masih mentah, hendak namun hendaknya dimasak terlebih dulu.
3. Memberikan serta Memakan Sebagian Daging Aqiqah
Daging aqiqah yang telah dimasak disunnahkan dibagikan kepada orang sebelah dekat selaku wujud rasa syukur atas kelahiran si anak.
Prinsip bawah dalam pembagian daging aqiqah sama semacam qurban. Siapa juga ia boleh menerimanya serta boleh turut makan daging aqiqah tersebut. Tercantum pula yang mengaqiqahi. Tetapi bila aqiqahnya merupakan aqiqah yang sifatnya nadzar hingga harus disadaqahkan segala dagingnya kepada orang lain. Yang mengaqiqahi tidak boleh turut makan daging aqiqah tersebut.
Pembagian daging aqiqah yang telah dimasak lebih afdhal diantarkan langsung masakan tersebut pada faqir miskinnya dari pada mereka undang tiba ke rumah. Bila aqiqahnya tercantum aqiqah yang sunnah( bukan nadzar) hingga disunnahkan untuk yang mengaqiqahi buat mengambil bagian daging aqiqah tersebut.
Metode awal dapat 1/ 3 buat yang mengaqiqahi serta sisanya 2/ 3 buat dishadaqahkan kepada siapa juga. Ataupun metode kedua 1/ 3 buat yang mengaqiqahi, 1/ 3 buat Faqir Miskin serta 1/ 3 lagi buat dihadiahkan kepada orang sebelah yang kaya raya.
4. Mencukur ataupun memotong rambut
Sehabis penyembelihan hewan, berikutnya upacara pemotongan rambut balita serta diberikan nama yang sebaik- baiknya. Penerapan pemotongan rambut ini oleh Rasulullah SAW disunnahkan dicoba pada hari ketujuh dari hari kelahiran. Perihal ini bagi Jumhur Ulama mempunyai status hukum sunnah muakkadah ataupun sunnah yang sangat diutamakan
5. Mendoakan Balita
Dalam madzhab Syafiiy tidak hanya ditahnik pula disunnahkan buat mendoakan si balita yang baru lahir sehabis ditahnik. Perihal ini dicoba sebagaimana dahulu Nabi SAW sempat mendoakan balita yang baru lahir ialah anaknya teman Abu Musa alAsyary.
Oleh karena itu dalam kegiatan aqiqah umumnya telah maklum diadakan pengajian ataupun pembacaan maulid Barzanji serta pula terdapat doa bersama. Perihal ini boleh boleh saja dicoba serta tercantum tradisi yang baik cocok dengan sunnah Nabi shalllallahu alaihi wasallam. Imam an- Nawawi( w. 676 H) rahimahullah dalam kitab al- Majmu’ Syarh al- Muhadzdzab mengatakan kalau: Disunnahkan buat mentahnik balita dengan kurma.
Dari Abu Musa al- Asyary radhiyallahu anhu mengatakan: Saya bawa bayiku kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam serta dia beri nama Ibrahim, dia mentahniknya serta mendoakan keberkahan untuknya.( Hadits riwayat al- Bukhari serta Muslim). 7. Berikan Nama Balita yang Baik Para ulama Syafiiyah menyarankan buat pemberian nama balita dicoba pada hari ke 7. Ialah bertepatan dengan aqiqah serta dicukur rambutnya. Tetapi diperbolehkan pula berikan nama balita saat sebelum hari ke 7 ataupun apalagi sehabis hari ke 7.
Tetapi yang afdhal merupakan berikan nama balita di hari ke 7. Imam an- Nawawi( w. 676 H) rahimahullah dalam kitab al- Majmu’ Syarh al- Muhadzdzab mengatakan kalau:” Para ulama Syafiiyah berkata: disunnahkan berikan nama balita di hari ke 7, boleh pula lebih dahulu ataupun sesudahnya. Dari Samrah bin Jundub radhiyallahu anhu, sebetulnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tiap balita itu tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan aqiqah dihari ke 7, dicukur rambutnya serta diberi nama.( HR. Abu Dawud, atTirmidzi, an- Nasai, Ibnu Majah serta yang lain dengan sanad yang shahih).
Asal Mula Aqiqah Upacara aqiqah sesungguhnya bermula dari Millah Nabi Ibrahim Alaihisalam bersama anaknya Nabi Ismail As. Kala Nabi Ismail berumur 13 tahun serta Nabi Ibrahim 96 tahunm atas bawah wahyu Allah, Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail menyembelih seekor kambing yang digembalakannya selaku penebusan terhadap diri Ismail( akikah). Domba yang disembelih ialah yang terbaik. Pada dikala yang sama, Nabi Ismail dikhitan. Aqiqah ditumpukan pada tradisi agung Nabi Ibrahim serta Nabi Muhammad SAW. Disebutkan kalau Nabi Ibrahim diperintahkan buat mengkurbankan Ismail buat Ibrahim sendiri kepada Tuhan kemudian Ibrahim serta Ismail tunduk pada perintah Tuhan dengan tabah.
Kesimpulannya penyembelihan Ismail dibatalkan oleh Allah dengan melaporkan kalau kurban Ibrahim secara hakiki telah diterima Allah SAW. Setelah itu Allah menganugerahkan tebusan atas Ismail dengan seekor domba besar. Kenapa Allah SWT memerintahkan Ibrahim buat menyembelih Ismail serta setelah itu membatalkannya? Dikala itu, Nabi Ibrahim hidup pada masa penyimpangan pemikiran manusia yang mempertaruhkan manusia kepada Tuhan yang disembahnya selaku sesaji.
Di Mesir, wanita menawan dipersembahkan buat Dewa Sungai Nil. Di Kanaan, Irak balita dipersembahkan buat Dewa Baal serta di Meksiko, darah serta jantung manusia dipersembahkan buat Dewa Matahari serta di Jawa terdapat upacara pancamakara ialah pengorbanan darah manusia untuk Si Bhumi. Sebab itu, pada masa Nabi Ibrahim AS, Allah SWt mengarahkan kepada manusia kalau tidak diperbolehkan jiwa manusia serta darahnya dikorbankan selaku sesaji kepada- Nya. Lambang berkurban kepada Allah ditukar dengan hewan ternak yang sempurna.
Wallahu A’lam