Apa itu Rasio Pajak?
Baca Juga : Pajak Daerah untuk Kemandirian Fiskal Daerah
Dalam artikel kali ini, kami akan menulis tentang rasio pajak atau tax rasio yang kami rangkum dari berbagai sumber. Tujuannya agar saya dan anda sebagai pembaca dapat mengetahui apa itu tax ratio, tax ratio negara kita berapa, dan strategi yang bisa dilakukan dalam meningkatkan rasio pajak.
untuk lebih jelasnya silahkan melanjutkna untuk membaca artikel ini.
Apa itu Rasio Pajak?
Rasio pajak adalah perbandingan antara penerimaan pajak dengan produk domestik bruto (PBD). Rasio pajak adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan penerimaan pajak.
Kita ketahui bersama bahwa Indonesia termasuk dalam negara G20, yaitu 20 negara dengan produk domestik terbesar didunia. meski demikian rasio pajak indonesia yang rendah diantara negara negara anggota.
“Indonesia rasio perpajakannya masih rendah kalau kita membandingkannya dengan negara Asean, OECD, negara G20,” katanya dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).
Rasio pajak adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan penerimaan pajak.
Penerimaan atau sumber pendapatan negara dalam APBN merupakan “instrumen” yang digunakan dalam pembangunan negeri ini.
Bagaimana cara meningkatkan rasio pajak?
Meningkatkan rasio pajak dalam suatu negara dapat dilakukan melalui berbagai strategi, seperti:
- Menjaga pertumbuhan konsumsi rumah tangga: Komsumsi yang tinggi membantu negara dalam penerimaan sektor Pajak Pertambahan Nilai. Hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan basis PPN, yang merupakan pajak yang paling besar di Indonesia. Semakin komsumtif maka semakin besar pula peran dalam meningkatkan penerimaan sektor PPN. Namun perlu juga diketahui bahwa tidak semua produk dikenakan PPN, misalnya bahan pokok.
- Menjaga iklim dunia usaha: Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa para pengusaha mencetak profit sehingga penerimaan PPh Badan akan meningkat.
- Mengoptimalkan penerimaan perpajakan: Pemerintah menggunakan tren perubahan konsumsi masyarakat ke basis digital untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan.
- Merangkul sektor informal untuk masuk ke sistem perpajakan: Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah penduduk yang bekerja di sektor informal dan tidak terdaftar dalam sistem perpajakan.
- Meningkatkan transparansi pemanfaatan uang pajak: Pemerintah menggunakan skema reward and punishment kepada wajib pajak.
- Meningkatkan kepatuhan pajak: Pemerintah mengarahkan peningkatan tingkat kepatuhan pajak PPh OP, yang merupakan kontribusi pajak penghasilan orang pribadi, dari 83,2% menjadi 100%.
- Meningkatkan penerimaan pajak dari pendapatan rendah: Pemerintah mengarahkan peningkatan penerimaan pajak dari pendapatan rendah, seperti dengan mengatur pendapatan minimum yang kena pajak (PTKP) untuk wajib pajak orang pribadi.
- Meningkatkan penerimaan pajak dari sektor migas: Pemerintah mencoba meningkatkan penerimaan pajak dari sektor migas, yang merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan penerimaan pajak.
- Meningkatkan penerimaan pajak dari sektor non-migas: Pemerintah mencoba meningkatkan penerimaan pajak dari sektor non-migas, yang merupakan sektor yang dominasi penerimaan pajak di Indonesia.
itulah diatas apa yang dimaksud dengan rasio pajak, dan strategi bagaimana cara meningkatkan nya.